Inilah monumen Adipura yang megah diberikan pemerintah pusat untuk Kabupaten Asahan. Letaknya tidak jauh dari Kantor Bupati Asahan. Piala Adipura adalah simbol bagi pemerintah daerah yang dianggap berhasil menjaga kebersihan kota. Program Adipura merupakan salah satu program strategis Kementrian Negara Lingkungan Hidup yang bertujuan mendorong Pemerintah Daerah dan masyarakat berperan aktif dalam mewujudkan kota yang bersih dan teduh. Tahun ini, Asahan kembali meraih Piala Adipura!! Tentu saja ini menjadi kebanggaan bersama warga Asahan. Namun, tidak berselang hari, kita disajikan suguhan ironi demi ironi! Setelah Piala Adipura didapat, Kisaran sebagai Ibukota Kabupaten Asahan mulai jorok, sampah menumpuk. Padahal sebelumnya kota Kisaran tampak bersih, namun hanya hitungan hari saja sampah limbah rumah tangga dan toko mulai berserakan di pinggir jalan protokol [sumber SIB 04/07/09]. Inilah potret buram masayarakat kita. Budaya bersih baru sebatas simbol untuk meraih Piala Adipura. Belum melekat menjadi bagian dari kehidupan yang harus tetap dipelihara. Lalu, masihkah kita berbesar hati? Pantaskah Asahan memperoleh Piala Adipura ditengah masih tumbuh suburnya budaya kotor dalam masyarakat dan pemerintahan di Asahan? Sadarkah kita warga Asahan yang mungkin selama ini terjebak pada budaya pura-pura? Kita baru sebatas pura-pura berbudaya bersih, dan Piala Adipura yang kokh berdiri itu hanyalah menjadi simbol kepura-puraan kita bersama.
Siapa Tokoh yang Anda Anggap Paling Mampu Perbaiki Kualitas Pelayanan Publik Jika Memimpin Asahan? lihat disini!!
Kamis, 06 Agustus 2009
Adipura, Jangan Jadikan Simbol Pura-Pura...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lihat Page Rank Blog Anda : |
dipersembahkan oleh Page Rank Checker |
"Pura-pura" dalam perahu ya
BalasHapus