Siapa Tokoh yang Anda Anggap Paling Mampu Perbaiki Kualitas Pelayanan Publik Jika Memimpin Asahan? lihat disini!!
Sekali klik Dapet Duit? Saya Sudah Buktikan Disini!!! DAFTAR GRATIS!!

Jumat, 27 November 2009

Facebook Lahir dari Budaya Perlawanan..

[ Seputar Asahan:27/11/09] Tahukah Anda bahwa situs jejaring sosial facebook.com ternyata lahir dari sebuah budaya perlwanan. Seorang Mahasiswa Smester II dari Harvard University bernama Mark Zuckerberg awalnya membuat sebuah situs kontak jodoh untuk rekan-rekan kampusnya. Untuk menampilkan foto-foto pasangan di situs ini, Zuckerberg berupaya dengan segala cara mencari foto-foto rekannya dengan cara keliling ‘door-to-door’ untuk meminta foto. Terakhir ia nekad membobol akses jaringan komputer kampusnya untuk mendapatkan foto-foto tambahan. Karena kenekad-annya tersebut, situs kontak jodoh yang ia beri nama Facemash.com itupun diblokir oleh Universitas dan diikuti dengan tindakan sanksi kepada Zuckerberg dengan ancaman akan memecatnya dari kampus. Surutkah langkah Zuckerberg? Ternyata ia tidak surut melangkah!!

Zuckerberg tidak berhenti. Pada semester berikutnya, tepatnya pada tanggal 4 Februari 2004, Zuckerberg membuat sebuah situs baru bernama “The Facebook” yang beralamat http://www.thefacebook.com/. Untuk situs barunya ini, Zuckerberg berkomentar sarkas: “Menurutku upaya pihak kampus yang ingin membuat media pertukaran informasi antar civitas akademik yang butuh waktu bertahun-tahun adalah hal yang konyol. Dengan situsku ini, aku bisa mengerjakannya cuma dalam waktu seminggu saja”.

Saat pertama kali diluncurkan “The Facebook” hanya terbatas di kalangan kampus Harvard saja. Dan sungguh menakjubkan! Dalam waktu satu bulan para penggunanya sudah mencakup lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard saat itu. Selanjutnya, sejumlah rekan Zuckerberg turut bergabung memperkuat tim thefacebook.com. Mereka adalah Eduardo Saverin (analis usaha), Dustin Moskovitz (programmer), Andrew McCollum (desainer grafis), dan Chris Hughes.Bulan maret 2004, thefacebook.com mulai merambah ke beberapa kampus lain di kota Boston, AS dan juga ke sejumlah kampus ternama seperti Stanford, Columbia, Yale, dan Ivy League.

Tak butuh waktu lama, situs ini telah tersebar penggunaannya di hampir semua kampus di AS dan Kanada. Bulan Juni 2004, Zuckerberg, McCollum dan Moskovitz memindahkan markas ke Palo Alto, California. Di sini mereka turut dibantu juga oleh Adam D'Angelo dan Sean Parker.Pertengahan 2004, thefacebook.com mendapat investasi pertamanya darisalah seorang pendiri PayPal, Pieter Thiel. Setelah itu berturut-turut perusaan IT besar dan kesohor melakukan investasi jutaan dollar. Sehingga kini facebook sudah merambah hampir setiap jengkal perkotaan diberbagai belahan dunia sehingga rasanya hampir tidak ada yang tidak tahu facebook.

Facebook adalah simbol dari budaya perlawanan anak muda yang sedang mencari jati diri untuk sebuah idealisme. Hal ini dapat kita rasakan dari sejarah asal mula facebook di kreasikan oleh seorang Zuckerberg. Di Indonesia, budaya perlawanan tersebut kembali menunjukkan manifestasinya ketika para facebooker ramai-ramai melakukan advokasi untuk membebaskan Prita Mulyasari maupun Bibit dan Chandra. Advokasi tersebut sebagai simbol dari bentuk perlawanan terhadap kekuasaan yang zalim.

Inilah nilai positif yang dapat kita petik dari sebuah budaya perlawanan melalui facebook. Kita perlu belajar banyak dari Zuckerberg. Kita tidak boleh diam jika menyaksikan kemungkaran di depan mata. Bangun dan lakukan perlawanan untuk menghentikan kemungkaran. Jika memiliki tenaga dan kekuasaan, lawanlah dengan tenaga dan kekuasaan. Jika tidak memiliki tenaga dan kekuasaan, lawanlah dengan perkataan. Jika tidak mampu berkata-kata, lawanlah dengan hati dan doa. Inilah sejatinya Budaya Perlawanan yang harus kita bangun bersama, untuk Asahan lebih maju pada masa akan datang, kita harus melawan kemungkaran yang ada di Asahan!!. [Tim Seputar Asahan, disarikan dari berbagai sumber, a.l http://haxims.blogspot.com/2009/11/sejarah-facebook.html]
Baca Selanjutnya......

Selasa, 24 November 2009

Budayawan Asahan Peroleh Penghargaan...

SeputarAsahan [24/11/09] Budayawan Asahan sekaligus penulis buku Legenda Kisaran Naga, R. Soetrisman Mhd. Effendi baru-baru ini memperoleh penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan seniman dan budayawan dari 10 kabupaten/kota di Sumut. Penyerahan penghargaan prestasi yang masih berkaitan dengan kegiatan Sumut Gema Pariwisata (Sumut GEMPAR) 2009 tersebut diserahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ir Hj Nurlisa Ginting MSc di Hotel Dharma Deli, Jumat (13/11).

Para seniman yang mendapat penghargaan tersebut yakni, Abdul Rahim seniman Teater dari Tebing Tinggi, Rosmaulina Pelatih Tari dari Simalungun, Hulman Siregar Seniman Ukir dari Taput, Jamaluddin Komedian dari Langkat, Amunah SPd Seni Tari dari Langkat, Irma Darmayanti Seni Tari dari Tanjung Balai, Herwinsyah Sirait Seni Teater dari Tanjung Balai, Edison Nainggolan Seni Musik dari Tobasa, P Halomoan Simanjuntak Seni Ukir dari Tobasa, Ahiruddin Pasaribu Budayawan dari Tapanuli Tengah, Abdul Rahman Sinaga Seni Rupa dari Tapanuli Tengah dan R Soetrisman, Budayawan dari Asahan. Lebih TerpacuPada penyerahan itu Nurlisa ginting menyampaikan, dengan pemberian penghargaan diharapkan para seniman bisa lebih terpacu sekaligus dapat meningkatkan prestasinya untuk terus berkarya dan menciptakan inovasi baru.

Upaya Pemerintah SUMUT ini patut diapresiasi, mengingat saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multidimensi yang berpotensi menghaucurkan sendi-sendi ketahanan budaya, mental dan moralitas bangsa. Upaya untuk mengembangkan seni dan kebudayaan haruslah ditempatkan ke dalam kerangka untuk mengantisipasi dampak negatif dari globalisasi informasi agar bangsa ini tidak kehilangan identitas diri [Tim Seputar Asahan]































Baca Selanjutnya......
Lihat Page Rank Blog Anda :
dipersembahkan oleh Page Rank Checker